SAKA PRAMUKA
Sabtu, 14 April 2012
KIASAN DASAR
- Penggunaan Kiasan Dasar, sebagai salah satu unsur
terpadu dalam Kepramukaan, dimaksudkan untuk mengembangkan imajinasi,
sesuai dengan usia dan perkembangannya yang mendorong kreativitas dan
keikutsertaan dalam kegiatan. Kiasan Dasar tidak hanya menarik, menantang,
dan merangsang tetapi harus disesuaikan dengan minat, kebutuhan, situasi
dan kondisi anggota muda dan anggota dewasa muda.
- Kiasan Dasar disusun atau dirancang untuk mencapai
tujuan, dan sasaran pendidikan dalam Kepramukaan untuk tiap golongan serta
merupakan proses Metode Kepramukaan yang bersifat tidak memberatkan
anggota muda dan anggota dewasa muda tetapi memperkaya pengalaman.
Berikut merupan Penjelasannya :
- Istilah SIAGA adalah masa menyiagakan masyarakat dalam
menghadapi Pemerintah Kolonial Belanda dalam merintis kemerdekaan RI.
Ditandai dengan masa Kebangkitan Nasional 20 Mei 1908.
- Istilah PENGGALANG adalah masa menggalang Persatuan dan
Kesatuan Pemuda, Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928.
- Istilah PENEGAK adalah masa menegakkan negara kesatuan
RI dengan Proklamasi, tanggal 17 Agustus 1945.
- Istilah PENEGAK adalah masa memadegani mengelola pembagunan
dan mengisinya.
- Istilah PEMBINA adalah menbina Bangsa dan Negara.
- Istilah ANDALAN adalah para pemimpin yang bisa
diandalkan.
Kemudian berikut ini adalah kiasan
pada masing – masing Golongan yang mengkiaskan tingkat – tingkat yang ada.
Yaitu :
- Ari kiasan Golongan Siaga (S) : Kemudian segerahlah
kita memulai dengan pembagunan yang membutuhkan bantuan kesadaran yang
tingi dan penataan yang baik.
- Siaga Mula
- Siaga Bantu
- Siaga Tata
- Arti kiasan Penngalang (G) : Bangsa kita mencari ramuan
atau bahan – bahan serta kemudian dirakit atau disusun dan akhirnya kita
terapkan dalam pembagunan bangsa dan negara.
- Penggalang Ramu
- Penggalang Rakit
- Penggalang Terap
- Arti kiasan Penegak : Dalam pembagunan kita memerlukan
atau membutuhkan bantara – bantara atau ajudan, pengawas, kader pembagunan
yang kuat, baik, terampil, dan bermoral yang sanggup melaksanakan
pembagunan.
- Penegak Bantara
- Penegak Laksana
4. Untuk Golongan Pandega, hanya
terdiri 1 tingkatan saja.
TANDA PENGENAL DALAM PRAMUKA
Tanda pengenal dalam Gerakan Pramuka
dapat di bagi ke dalam beberpa kelompok, seperti terdapat di bawah ini.
- UMUM
- Tutup kepala
- Tanda pelantikan
- Tanda harian
- Tanda kepramukaan sedunia
- SATUAN
- Tanda barung
- Tanda regu
- Tanda sangga
- Tanda gudep
- Tanda Kwartir
- Tanda krida / saka
- Lencana daerah / wilayah
- JABATAN
- Tanda pemimpin & wakil pemimpin barung
- Tanda pemimpin & wakil pemimpin regu
- Tanda pemimpin & wakil pemimpin sangga
- Tanda pembina
- Tanda pembantu pembina
- Tanda andalan
- Tanda pelatih
- Tanda pamong saka / tanda dewan kerja
- KECAKAPAN
- Tanda Kecakapan Umum (TKU)
- S : mula – bantu – tata G : ramu – rakit – terap
- T : bantara – laksana
- D : pandega
- Pembina : Mahir Dasar & Lanjutan
- - Tanda Kecakapan Khusus (TKU)
- S : 1 Tingkat (Segitiga, dengan warna bingkai hijau)
- G : 3 Tingkat (warna bingkai merah)
- T : 3 Tingkat (warna bingkai kuning)
- Instruktur : Muda & Dewasa
- Pelatih : Dasar (KPD) & Lanjutan (KPL)
- PRAMUKA GARUDA
- KEHORMATAN
- Tanda penghargaan
- Bintang Tahunan
- Bintang Wiratama
- Bintang Teladan
- Bintang Pancawarsa
- Bintang Dharma Bakti
- Bintang Melati
Jumat, 13 April 2012
SEJARAH KEPRAMUKAAN
Sejarah Kepramukaan
- Pendahuluan
Kalau kita mempelajari sejarah
pendidikan kepramukaan kita tidak dapat lepas dari riwayat hidup pendiri
gerakan kepramukaan sedunia Lord Robert Baden Powell of Gilwell.
Hal ini disebabkan pengalaman
beliaulah yang mendasari pembinaan remaja di negara Inggris. Pembinaan remaja
inilah yang kemudian tumbuh berkembang menjadi gerakan kepramukaan.
- Riwayat hidup Baden
Powell
Lahir tanggal 22 Pebruari 1857
dengan nama Robert Stephenson Smyth. Ayahnya bernama powell seorang Professor
Geometry di Universitas Oxford, yang meninggal ketika Stephenson masih kecil.
Pengalaman Baden Powell yang
berpengaruh pada kegiatan kepramukaan banyak sekali dan menarik diantaranya :
- Karena ditinggal bapak sejak
kecil, maka mendapatkan pembinaan watak ibunya.
- Dari kakaknya mendapat latihan
keterampilan berlayar, berenang, berkemah, olah raga dan lain-lainnya.
- Sifat Baden Powell yang sangat
cerdas, gembira, lucu, suka main musik, bersandiwara, berolah raga,
mengarang dan menggambar sehingga disukai teman-temannya.
- Pengalaman di India sebagai
pembantu Letnan pada Resimen 13 Kavaleri yang berhasil mengikuti jejak
kuda yang hilang di puncak gunung serta keberhasilan melatih panca indera
kepada Kimball O’Hara.
- Terkepung bangsa Boer di kota
Mafeking, Afrika Selatan selama 127 hari dan kekurangan makan.
- Pengalaman mengalahkan Kerajaan
Zulu di Afrika dan mengambil kalung manik kayu milik Raja Dinizulu.
Pengalaman ini ditulis dalam buku
“Aids To Scouting” yang merupakan petunjuk bagi Tentara muda Inggris agar dapat
melaksanakan tugas penyelidik dengan baik.
William Smyth seorang pimpinan Boys
Brigade di Inggris minta agar Baden Powell melatih anggotanya sesuai dengan
pengalaman beliau itu.
Kemudian dipanggil 21 pemuda dari
Boys Brigade di berbagai wilayah Inggris, diajak berkemah dan berlatih di pulau
Browns Sea pada tanggal 25 Juli 1907 selama 8 hari.
Tahun 1910 BP pensiun dari tentara
dengan pangkat terakhir Letnan Jenderal. Pada tahun 1912 menikah dengan Ovale
St. Clair Soames dan dianugerahi 3 orang anak. Beliau mendapat titel Lord dari
Raja George pada tahun 1929 Baden Powell meninggal tanggal 8 Januari 1941 di
Nyeri, Kenya, Afrika.
- Sejarah Kepramukaan Sedunia
Awal tahun 1908 Baden Powell menulis
pengalamannya untuk acara latihan kepramukaan yang dirintisnya. Kumpulan
tulisannya ini dibuat buku dengan judul “Scouting For Boys”. Buku ini cepat
tersebar di Inggris dan negara-negara lain yang kemudian berdiri organisasi
kepramukaan yang semula hanya untuk laki-laki dengan nama Boys Scout. Tahun
1912 atas bantuan adik perempuan beliau, Agnes didirikan organisasi kepramukaan
untuk wanita dengan nama Girl Guides yang kemudian diteruskan oleh istri
beliau.
Tahun 1916 berdiri kelompok pramuka
usia siaga dengan nama CUB (anak serigala) dengan buku The Jungle Book karangan
Rudyard Kipling sebagai pedoman kegiatannya. Buku ini bercerita tentang Mowgli
si anak rimba yang dipelihara di hutan oleh induk serigala.
Tahun 1918 beliau membentuk Rover
Scout bagi mereka yang telah berusia 17 tahun. Tahun 1922 beliau menerbitkan
buku Rovering To Success (Mengembara Menuju Bahagia). Buku ini menggambarkan
seorang pemuda yang harus mengayuh sampannya menuju ke pantai bahagia.
Tahun 1920 diselenggarakan Jambore
Dunia yang pertama di Olympia Hall, London. Beliau mengundang pramuka dari 27
Negara dan pada saat itu Baden Powell diangkat sebagai Bapak Pandu Sedunia
(Chief Scout of The World).
Tahun 1924
Jambore II di Ermelunden, Copenhagen, Denmark
Tahun 1929 Jambore III di Arrow
Park, Birkenhead, Inggris
Tahun 1933 Jambore IV di Godollo,
Budapest, Hongaria
Tahun 1937 Jambore V di Vogelenzang,
Blomendaal, Belanda
Tahun 1947 Jambore VI di Moisson,
Perancis
Tahun 1951 Jambore VII di Salz
Kamergut, Austria
Tahun 1955 Jambore VIII di sutton
Park, Sutton Coldfild, Inggris
Tahun 1959 Jambore IX di Makiling,
Philipina
Tahun 1963 Jambore X di Marathon,
Yunani
Tahun 1967 Jambore XI di Idaho,
Amerika Serikat
Tahun 1971 Jambore XII di Asagiri,
Jepang
Tahun 1975 Jambore XIII di
Lillehammer, Norwegia
Tahun 1979 Jambore XIV di
Neishaboor, Iran tetapi dibatalkan
Tahun 1983 Jambore XV di Kananaskis,
Alberta, Kanada
Tahun 1987 Jambore XVI di Cataract
Scout Park, Australia
Tahun 1991 Jambore XVII di Korea
Selatan
Tahun 1995 Jambore XVIII di Belanda
Tahun 1999 Jambore XIX di Chili,
Amerika Selatan
Tahun 2003 Jambore XX di Thailand
Tahun 1914 beliau menulis petunjuk
untuk kursus Pembina Pramuka dan baru dapat terlaksana tahun 1919. Dari
sahabatnya yang bernama W.F. de Bois Maclarren, beliau mendapat sebidang tanah
di Chingford yang kemudian digunakan sebagai tempat pendidikan Pembina Pramuka
dengan nama Gilwell Park.
Tahun 1920 dibentuk Deewan
Internasional dengan 9 orang anggota dan Biro Sekretariatnya di London, Inggris
dan tahun 1958 Biro Kepramukaan sedunia dipindahkan dari London ke Ottawa
Kanada. Tanggal 1 Mei 1968 Biro kepramukaan Sedunia dipindahkan lagi ke Geneva,
Swiss.
Sejak tahun 1920 sampai 19 Kepala
Biro Kepramukaan Sedunia dipegang berturut-turut oleh Hebert Martin (Inggris).
Kolonel J.S. Nilson (Inggris), Mayjen D.C. Spry (Kanada) yang pada tahun 1965
diganti oleh R.T. Lund 1 Mei 1968 diganti lagi oleh DR. Laszio Nagy sebagai
Sekjen.
Biro Kepramukaan sedunia Putra
mempunyai 5 kantor kawasan yaitu Costa Rica, Mesir, Philipina, Swiss dan
Nigeria. Sedangkan Biro kepramukaan Sedunia Putri bermarkas di London dengan 5
kantor kawasan di Eropa, Asia Pasifik, Arab, Afrika dan Amerika Latin.
A. Pendahuluan
Pendidikan Kepramukaan di Indonesia
merupakan salah satu segi pendidikan nasional yang penting, yang merupakan
bagian dari sejarah perjuangan bangsa Indonesia. Untuk itu perlu diketahui
sejarah perkembangan Kepramukaan di Indonesia.
B. Sejarah
Singkat Gerakan Pramuka
Gagasan Boden Powell yang cemerlang
dan menarik itu akhirnya menyebar ke berbagai negara termasuk Netherland atau
Belanda dengan nama Padvinder. Oleh orang Belanda gagasan itu dibawa ke
Indonesia dan didirikan organisasi oleh orang Belanda di Indonesia dengan nama
NIPV (Nederland Indische Padvinders Vereeniging = Persatuan Pandu-Pandu Hindia
Belanda).
Oleh pemimpin-pemimpin gerakan
nasional dibentuk organisasi kepanduan yang bertujuan membentuk manusia Indonesia
yang baik dan menjadi kader pergerakan nasional. Sehingga muncul bermacam-macam
organisasi kepanduan antara lain JPO (Javaanse Padvinders Organizatie) JJP
(Jong Java Padvindery), NATIPIJ (Nationale Islamitsche Padvindery), SIAP
(Sarekat Islam Afdeling Padvindery), HW (Hisbul Wathon).
Dengan adanya larangan pemerintah
Hindia Belanda menggunakan istilah Padvindery maka K.H. Agus Salim menggunakan
nama Pandu atau Kepanduan.
Dengan meningkatnya kesadaran
nasional setelah Sumpah Pemuda, maka pada tahun 1930 organisasi kepanduan
seperti IPO, PK (Pandu Kesultanan), PPS (Pandu Pemuda Sumatra) bergabung
menjadi KBI (Kepanduan Bangsa Indonesia). Kemudian tahun 1931 terbentuklah PAPI
(Persatuan Antar Pandu Indonesia) yang berubah menjadi BPPKI (Badan Pusat Persaudaraan
Kepanduan Indonesia) pada tahun 1938.
Pada waktu pendudukan Jepang
Kepanduan di Indonesia dilarang sehingga tokoh Pandu banyak yang masuk
Keibondan, Seinendan dan PETA.
Setelah tokoh proklamasi kemerdekaan
dibentuklah Pandu Rakyat Indonesia pada tanggal 28 Desember 1945 di Sala
sebagai satu-satunya organisasi kepanduan.
Sekitar tahun 1961 kepanduan
Indonesia terpecah menjadi 100 organisasi kepanduan yang terhimpun dalam 3
federasi organisasi yaitu IPINDO (Ikatan Pandu Indonesia) berdiri 13 September
1951, POPPINDO (Persatuan Pandu Puteri Indonesia) tahun 1954 dan PKPI
(Persatuan Kepanduan Puteri Indonesia)
Menyadari kelemahan yang ada maka
ketiga federasi melebur menjadi satu dengan nama PERKINDO (Persatuan Kepanduan
Indonesia).
Karena masih adanya rasa golongan
yang tinggi membuat Perkindo masih lemah. Kelemahan gerakan kepanduan Indonesia
akan dipergunakan oleh pihak komunis agar menjadi gerakan Pioner Muda seperti
yang terdapat di negara komunis. Akan tetapi kekuatan Pancasila dalam Perkindo
menentangnya dan dengan bantuan perdana Menteri Ir. Juanda maka perjuangan
menghasilkan Keppres No. 238 tahun 1961 tentang Gerakan Pramuka yang pada
tanggal 20 Mei 1961 ditandatangani oleh Pjs Presiden RI Ir Juanda karena
Presiden Soekarno sedang berkunjung ke Jepang.
Di dalam Keppres ini gerakan pramuka
oleh pemerintah ditetapkan sebagai satu-satunya badan di wilayah Indonesia yang
diperkenankan menyelenggarakan pendidikan kepramukaan, sehingga organisasi lain
yang menyerupai dan sama sifatnya dengan gerakan pramuka dilarang
keberadaannya.
C. Perkembangan Gerakan Pramuka
Kemajuan Gerakan Pramuka akibat dari
sistem Majelis Pembimbing yang dijalankan di tiap tingkat, dari tingkat
Nasional sampai tingkat Gugus Depan. Mengingat kira-kira 80 % penduduk Indonesia
tinggal di pedesaan dan 75 % adalah petani maka tahun 1961 Kwarnas Gerakan
Pramuka menganjurkan supaya para pramuka mengadakan kegiatan di bidang
pembangunan desa. Pelaksanaan anjuran ini terutama di Jawa Tengah, Yogyakarta,
Jawa Timur dan Jawa Barat menarik perhatian Pimpinan Masyarakat. Maka tahun
1966 Menteri Pertanian dan Ketua Kwartir Nasional mengeluarkan instruksi
bersama pembentukan Satuan Karya Taruna Bumi. Kemudian diikuti munculnya saka
Bhayangkara, Dirgantara dan Bahari. Untuk menghadapi problema sosial yang
muncul maka pada tahun 1970 menteri Transmigrasi dan Koperasi bersama dengan Ka
Kwarnas mengeluarkan instruksi bersama tentang partisipasi gerakan pramuka di
dalam penyelenggaraan transmigrasi dan koperasi. Kemudian perkembangan gerakan pramuka
dilanjutkan dengan berbagai kerjasama untuk peningkatan kegiatan dan
pembangunan bangsa dengan berbagai instansi terkait.
Langganan:
Postingan (Atom)